1. Tambahkan bahan pengawet pada proses produksi

Jika anda adalah pengusaha basreng mentah, maka untuk membuat produk anda tahan lama, pada proses produksi tambahkan bahan pengawet makanan yang aman.

Bahan pengawet yang umumnya dipakai di industri makanan adalah natrium benzoat atau potassium sorbat, anda bisa memilih di antara dua pengawet itu.

Batas maksimum natrium benzoat dan potassium sorbat yang diijinkan di Indonesia diatur oleh Surat edaran BPOM dengan nomor HK.04.4.42.02.16.197 tahun 2016 tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pengawet maksimal hingga 2000 mg/kg.

Untuk surat edarannya bisa diunduh di sini https://www.pom.go.id/new/admin/dat/20160219/sorbat.pdf

 2. Rendam basreng yang sudah dingin dalam larutan kitosan

Kitosan adalah bahan yang diperoleh dari pemrosesan kitin yang didapat dari purifikasi cangkang krustasea, sehingga senyawa ini adalah senyawa organic yang aman untuk manusia,

Kitosan merupakan senyawa yang  bersifat anti bacterial yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur pada makanan, dengan merendam basreng mentah pada kitosan, senyawa ini akan mengisi pori-pori basreng mentah yang akan mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur pada permukaan basreng mentah.

Untuk cara penggunaannya, Tambahkan 10gr – 15 gram ke dalam dalam 1 liter air cuka 1%, rendam basreng mentah dalam larutan selama 5-10 menit lalu keluarkan dan tiriskan. Larutan kitosan bisa dipakai terus hingga habis.

 3. Lapisi basreng dengan minyak sebelum dimasukkan wadah

Basreng yang sudah direbus dan ditiriskan hingga tidak lagi berair dilapisi minyak goreng dahulu sebelum dimasukkan ke dalam wadah, tujuannya agar permukaan basreng lebih berminyak dan membuat bakteri serta jamur tidak lagi dapat tumbuh dan membuat basreng cepat rusak.

 4. Simpan di dalam refrigerator

Basreng yang disimpan di dalam refrigerator umumnya memiliki masa simpan yang lebih lama, agar kualitas basreng terjaga, disarankan menyimpan basreng di refrigerator maksimal selama sebulan, agar rasa dan teksturnya tidak berubah.