1. Kualitas Bahan baku

Bahan baku basreng yang utama ada dua, yaitu daging dan juga tepung tapioka, daging yang dipakai sebagai bahan baku basreng mentah biasanya adalah daging ikan.

Sehingga aroma yang muncul pada basreng biasanya adalah aroma ikan, setiap jenis ikan memiliki aroma daging yang berbeda, ada ikan yang beraroma sangat amis, ada pula yang beraroma amis tapi lebih segar.

Nah untuk basreng yang memakai bahan baku ikan yang berkualitas, seharusnya tidak akan memunculkan aroma yang apek, jika basreng mentah yang anda beli memiliki bau apek, bisa jadi bahan baku ikan yang dipakai merupakan ikan dengan kualitas kurang baik.
 
Sehingga aroma yang dimunculkan menjadi apek, karena jika ikan masih dalam kondisi baik harusnya masih beraroma amis khas ikan.

2. Proses penyimpanan

basreng mentah
Basreng mentah memiliki masa simpan yang singkat, umumnya hanya berkisar 2-5 hari di ruang terbuka, dan sampai dengan satu bulan di dalam refrigerator.

untuk membuat basreng mentah awet di tempat terbuka, biasanya produsen menambahkan pengawet di dalam adonan basrengnya, selain itu basreng yang sudah direbus juga dilumuri minyak dan dimasukkan ke dalam packaging tertutup guna menjaga ketahanan umur simpannya,

Penyimpanan basreng mentah yang kurang baik, bisa membuat basreng rusak dan memunculkan aroma yang apek, maka untuk menjaga basreng tidak apek, proses penyimpanan perlu diperhatikan.

3. Plastik Packaging basreng kurang bersih

Sekalipun bahan baku yang dipakai baik, dan juga proses penyimpanannya baik, tapi bila plastic packaging yang dipakai kurang bersih, maka bisa mempercepat proses kerusakan basreng, yang pada akhirnya dapat menimbulkan aroma yang apek dari aktivitas mikroorganisme di permukaan basreng.